Simak Perkembangan Potensi Industri Perunggasan di Indonesia
Banyak industri yang menjadi terguncang dengan adanya pandemi Covid-19 yang sudah berjalan setahun belakangan. Mulai dari sektor pendidikan, kesehatan, bahkan ekonomi nasional pun mengalami keterpurukan. Kala Indonesia mengalami resesi, tercatat sektor peternakan menjadi penunjang ekonomi nasional. Seperti apa geliat perkembangan potensi industri perunggasan di Indonesia? Dari berbagai sektor ekonomi yang turun, hanya sektor pertanian yang tercatat positif meningkat sebesar 2,19%. Yuk simak penjelasan di bawah ini.
Peternakan Diprediksi Alami Pemulihan
Indonesia kini masih berada dalam masa penanganan Covid-19. Banyak sektor yang terdampak pandemi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, , ekonomi Indonesia mengalami resesi minus 5,32% pada triwulan kuartal II dan membaik pada kuartal III menjadi minus 3,49%. Dari berbagai sektor ekonomi yang turun, hanya sektor pertanian yang tercatat positif meningkat sebesar 2,19%. Mengapa demikian? Terang saja, pangan merupakan kebutuhan utama yang tidak bisa ditunda dalam keadaan apapun. Berbicara soal pangan, peternakan adalah salah satu hal yang sangat berkaitan erat dengan hal tersebut.
Potensi Perunggasan 2021
Lantas, bagaimana potensi industri perunggasan di tengah masa penanganan pandemi ini? Simak ulasan berikut ini!
Diperkirakan Surplus, tetapi Rentan Guncangan
Pada saat pandemi seperti ini, kebutuhan untuk menjaga tubuh tetap sehat dengan konsumsi makanan yang bergizi kian meningkat. Hasilnya, pertanian menjadi satu-satunya sektor penyelamat terbesar pada ekonomi tanah air. Hal tersebut menyebabkan permintaan pada produk pertanian dan peternakan, termasuk di dalamnya unggas akan mengalami peningkatan meski masih rentan terhadap guncangan. Pandemi ini telah memaksa peternak untuk lebih inovatif dalam melebarkan pasar, seperti membangun gerai maupun outlet serta membuka reseller online. Data Kemendag (Kementerian Perdagangan) pada Maret 2021 menyatakan bahwa produksi surplus mengakibatkan harga ayam tidak stabil.
Berpotensi Tak Terserap Pasar dengan Sempurna
GPPU (Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas) menyebut bahwa potensi diproduksinya ayam pada 2021 mencapai kisaran 3,41 miliar ekor. Sedangkan untuk perkiraan kebutuhan masyarakat hanya 2,9 miliar ekor, artinya akan ada kelebihan stok sebanyak setengah miliar lebih. Hasil tersebut merupakan perkiraan yang telah dilakukan sejak 2 tahun yang lalu. Di satu sisi, adanya pembatasan di sejumlah wilayah membuat daya beli masyarakat menurun sehingga terjadilah penumpukan. Bukan hanya daging ayam, produk pertanian dan peternakan lain pun bernasib sama. Seluruh hasil bibit unggas yang telah diternak saat kurang terserap dengan sempurna di pasaran.
Untuk mencegah surplus berlebihan, Kementerian Pertanian menargetkan proses pengurangan produksi unggas. Setiap peternakan unggas diwajibkan melakukan cutting HS fertil pada 4 Januari hingga 3 Februari 2021. Dari proses tersebut, telah berhasil mengurangi DOC FS sejumlah 58.060.509 ekor ayam atau setara dengan jumlah telur sebanyak 62.363.597 telur.
Potensi industri perunggasan di Indonesia tahun 2021 masih belum bisa dikatakan stabil. Meskipun demikian, sektor peternakan turut andil menjadi penyokong perekonomian nasional. Para pelaku bisnis perunggasan menjadi ujung tombak dalam menjamin kebutuhan pangan nasional di masa-masa sulit. Mari kita dukung geliat potensi industri perunggasan nasional dengan mengkonsumsi daging ayam berkualitas, seperti yang dihasilkan oleh BPD Food.
Untuk melakukan pemesanan Anda dapat mengujungi halaman kami di sini atau download katalog produk untuk melihat daftar lengkap BPD Food sebagai supplier ayam pilihan terbaik di Indonesia. Anda juga dapat menghubungi tim BPD Food melalui WhatsApp di sini.